Feb 16, 2016

yok berkarya.

dalam satu minggu kemarin, saya menonton a copy of my mind, film terbaru joko anwar sebanyak dua kali. tentu filmnya sangat bagus, tapi bukan bagus tidaknya film tersebut yang ingin saya tulis di sini.

[kalo belom nonton ini S P O I L E RRRRR????????????]

mendekati akhir film, di salah satu scene, terdapat adegan di mana sari, si tokoh utama, kembali menjalanin rutinitas seperti biasa, setelah kehidupannya yang monoton (bangun pagi-kerja-(kadang jalan-jalan)-pulang-nonton film-tidur) berubah karena berbagai kejadian yang dia alami beberapa hari ke belakang.
di scene itu,--seperti biasa-- sari menonton dvd bajakan sebelum tidur. tidak ada kejadian yang spesial ditunjukkan di dalam film. namun, scene itu begitu kuat buat saya, karena berbeda dengan sebelum mengalami kejadian 'itu'. kali ini, sari terhubung dengan alek (tokoh utama lainnya), lewat dvd bajakan tersebut. dan walaupun sari dan alek mungkin tidak bisa bertemu lagi, sari tetap bisa 'mengunjungi' alek dalam rutinitas hariannya tersebut.

di situ saya menjadi terus berpikir, dan semakin menyadari bahwa memang sebegitu pentingnya berkarya. 
karya apapun, baik itu musik, puisi, film, atau seperti yang dibuat alek, subtitle bajakan, akan abadi. itulah yang membuat manusia menjadi manusia.
saya tidak mau membayangkan diri saya apabila dalam beberapa puluh tahun ke depan hanya menjalani rutinitas yang membosankan tanpa menghasilkan karya apa-apa.
bekerja 9-5, pendapatan mapan, beli mobil, beli rumah, lalu apa???? 
bagi saya pribadi, kehidupan seperti itu tidak bisa disebut hidup.

ya, begitulah, semoga kehidupan medioker dan "begini-begini amat" tidak dekat-dekat dengan saya.

No comments:

Post a Comment