Hari ini gue menghabiskan hampir setengah hari hanya untuk
tidur setelah semalaman begadang menonton pertandingan sepakbola dalam ajang
euro 2012. Sebenernya udah beberapaa kali kebangun, tapi juga beberapa kali
tertidur kembali. Kejadian bangun-tidurlagi-bangun-tidurlagi berulang sampai jam 1 siang. Setelah itu gue
tersadar bahwa sudah tanggal 11 Juni, yang ternyata besok gue harus mengulang ujian SNMPTN karena telah gagal tahun lalu.
Panggil gue bodoh atau semacamnya, karena baru hari inilah
gue baru benar-benar berniat untuk belajar sementara ratusan jam yang sudah
lewat hanya gue habiskan dengan sia-sia di depan laptop tanpa hasil, kecuali
jumlah tweet yang semakin bertambah. Lalu gue pun asik dengan buku panduan
SNMPTN sampai maghrib datang. Setelah maghrib, gue memutuskan untuk melengkapi
dokumen-dokumen yang harus dibawa besok ke tempat ujian. Panggil gue bodoh atau
semacamnya lagi, karena lagi-lagi baru hari ini gue mempersiapkan hal tersebut,
padahal di keluarga gue dokumen-dokumen penting seperti ijazah sekolah pun bisa
disimpan dimana saja karena tidak peduli.
Kemudian gue memulai mencari dengan memeriksa rak buku. Ternyata
hal yang dimaksud malah gak ketemu, yang gue temukan hanyalah kertas-kertas
soal-soal ujian masuk PTN yang udah gue giat kerjain tahun lalu. Iya, gue baru
sangat sadar bahwa gue udah lulus satu tahun dari masa SMA. Selama ini gue gak
pernah sadar, apa yang telah gue lakuin selama satu tahun ini? Gak ada.
Sementara para teman-teman bercerita dengan antusias apa
saja yang telah mereka lakukan di kehidupan baru mereka, gue tersadar bahwa gue
hanya mampu jalan di tempat. Atau setidaknya itulah yang diri gue sebenarnya
lakukan. Yang gue lakukan selama setahun ini hanyalah mencoba ikhlas lalu dengan
modal pengetahuan tentang ninja setelah menjadi pembaca setia Naruto
bertahun-tahun, gue membelah diri (yang
sebenarnya hanya hati) menjadi dua, dan bagian gue palsu itu menjalani
kehidupan baru di masa perkuliahan.
Besok adalah hari dimana diri gue yang sebenarnya kembali
mengambil alih tubuh ini, mengerjakan soal-soal yang sudah sangat asing.
Besok adalah penentuan bahwa apakah yang gue lakukan
selama setahun ini benar-benar sia-sia atau tidak.
Besok juga adalah penentuan bagian diri gue yang manakah
yang akan mencoba lebih ikhlas menerima kenyataan, karena kemampuan membelah
diri gue sebentar lagi akan hilang. Apakah diri gue yang sebenarnya yang akan
terus menangis sampai akhirnya sadar, bahwa dialah yang palsu, dan kemudian dia
akan mengikuti kehidupan diri gue yang lain. Atau juga sebaliknya.
Besok adalah segalanya.