Jan 21, 2017

saya bukan orang baik.

mari kita bicara mengenai this is us.
banyak orang yang bilang bahwa tahun 2016 merupakan salah satu tahun terburuk yang pernah dialami. dari beberapa sisi, saya tidak bisa menyangkalnya. namun, kalau ada yang sangat disyukuri dari tahun 2016, salah satunya adalah this is us.


saya selalu suka kisah-kisah yang bercerita tentang drama dalam keluarga, dan sudah lama rasanya saya tidak mengikuti series bertema drama keluarga sehari-hari. alasannya sederhana, karena memang sulit menemukan yang bagus. makanya, ketika this is us ini muncul, dan dapet respon (sangat) baik, saya langsung semangat.

di twitter, saya sudah sering bilang ini, bahwa yang buat this is us sangat-sangat bagus dan begitu penting buat saya pribadi, adalah bahwa this is us menyadarkan saya kalau saya ini bukan orang yang baik.
mengapa? karena saya selalu berpikiran bahwa sulit menemukan orang baik pada saat ini. standar penilaian saya terhadap orang-orang di luar sana adalah mereka bukan orang baik.
saat mulai menonton this is us, saya sering berpikiran bahwa si A adalah orang jahat, dan si B ini pasti melakukan sesuatu karena ada maunya saja. tapi ternyata nggak. si A dan si B melakukan sesuatu--membantu dan menyenangkan orang lain-- karena memang mereka ingin. karena mereka peduli. karena itu memang hal yang seharusnya dilakukan.

itu yang buat saya merasa malu, dan merasa bahwa selama ini saya bukan orang yang baik. tidak seharusnya saya punya pemikiran yang seperti itu. masih banyak orang-orang baik di luar sana. walaupun mungkin sedikit, tapi pasti masih ada.


hal itulah yang membuat this is us begitu istimewa buat saya. namun, yang membuat saya sampai menulis tulisan ini ada di episode 12 this is us. episode terakhir yang saya tonton ketika tulisan ini dibuat.

11 episode sebelumnya, seperti yang sudah dikatakan tadi, membuat saya bahwa masih ada orang-orang baik di luar sana. nah, di episode ke-12 ini, this is us menyadarkan hal yang jauh lebih penting dari itu, yaitu bahwa orang-orang yang masih melakukan hal-hal baik--ketika orang lain memilih untuk melakukan hal sebaliknya--tersebut, tidak selalu berada dalam kondisi yang menyenangkan. tidak selalu bahagia.

(saya dulu berpikir bahwa orang bisa melakukan hal-hal baik karena ya mereka sedang senang saja, kalau sedang sulit ya pasti ogah melakukan hal-hal baik itu).

orang-orang itu juga ternyata punya masalah. masalah yang bahkan mungkin lebih sulit daripada yang bisa kita bayangin sebelumnya, 
tapi walaupun seperti itu, ketika ada orang lain yang membutuhkan pertolongan, mereka tetap membantu. atau setidaknya, tidak menjadi orang yang menyebalkan.

kalau ditanya, 'kok bisa ya?',
jawabannya ya bisa. karena ternyata kita punya pilihan. ketika dunia sedang berbuat hal-hal brengsek kepada kita, kita ternyata punya pilihan untuk tidak berbuat hal-hal brengsek juga kepada orang lain. kita tetap bisa memilih untuk melakukan hal-hal yang baik.

seperti yang dikatakan Jack, salah satu tokoh di this is us ketika memberi wejangan pada anaknya (dikutip dari Dr. K):
"when life gives you sourest lemon, there's no lemon so sour that you can't make something resembling lemonade".




**saya masih perlu belajar banyak hal untuk dapat pantas dikategorikan sebagai orang baik.

No comments:

Post a Comment